Home

Kisah Seorang Pemalas yang Kurang Beruntung

Senin 21 januari masuk pukul 08:00 wib, malas sekali untuk menggerakan badan dari kasur, tumbuh ini seperti terkena permen karet dan sangat sulit melepas diri dari kasur ini, oh Tuhan andai Engkau memperlambat waktumu sebentar~ saja Tuhan. Dengan bermalas-malasan aku menuju kamar mandi dan bergegas berangkat kuliah.Hari yang cerah tidak terlihat akan datangnya hujan, dalam hati aku berbisik "semoga cucianku kering, Amin". Aku mulai langkah awalku dengan Bismillah, aku melangkah dengan perlahan tapi pasti, aseekk hihihihi. 

Jarak tempuh kampus dari kost sekitar 30 menit, dengan bergoyang kaki aku menuju kampus. Baru saja aku makan roti sebelum berangkat dan aku lapar lagi begitu sampai kampus, buseettt perutku cepat sekali melakukan pembakaran, Oh Tuhannn Laperrrrr.....Dengan perut yang lapar aku kerahkan seluruh sisa tenagaku untuk memperhatikan Dosen yang berkoar-koar menerangkan pelajaran, aku perhatikan gerak gerik dan komat kamit mulutnya, berusaha menampung semua informasi yang dosen itu keluarkan.Tapi entah mengapa teligakuhanya mendengar dosen itu mengatakan gado-gado, pecel, kue, tel botol pakai es, sup buah yang kemaren aku makan, nasi padang. Waaahhhh....ngilerrrrr...

Pandangan terus tertuju ke arah dosen yang terlihat muda itu, dan tak lama kemudian tiba saatnya saat yang aku nanti-nanti saat dimana tenagaku terisi kembali walaupun aku belum makan, seperti ada sugesti yang mengisi tenagaku. Dosen mengatakan sampai disini saja pertemuan kita hari ini. Aku langsung terbangun dari hayalanku dan dengan sigap aku merapikan semua yang berantakan dimejaku dan segera melangkah keluar, dengan mempercepat langkah 2 kali dari biasanya aku menuju kantin, ditempat inilah aku mengisi perutku yang dari tadi meraung-raung dan memohon untuk diberi makanan.Alhamdulillah Kenyang.....

Selesai makan saya kembali kekost, sepanjang perjalanan pulang aku malihat kebawah keatas dan kebawah lagi, aku memperhatikan setiap langkah kakiku, kemudian aku tersadar ternyata bumi tempatku berpijak lembam dan berair, ternyata telah terjadi hujan selama aku dikampus aku langsung manarik nafas dan berkata Innalillahiwainnailahiroji'un...., pakaian dijemuran tak sempat dianggat, pakaianku basah seperti pertama kali aku menjemurnya.

0 komentar:

Posting Komentar